Kota Tua Palmyra Berhasil Direbut Kembali Oleh Suriah Dari Tangan ISIS
Internasional - Pasukan Suriah dengan bantuan militer Rusia dilaporkan berhasil merebut kembali kota tua Palmyra dari kelompok ISIS untuk kedua kalinya dalam satu tahun.
"Dengan dukungan angkatan udara Suriah dan Rusia, unit angkatan bersenjata kami dapat merebut kembali Palmyra, bekerja sama dengan sekutu," bunyi pernyataan militer Suriah seperti dikutip Reuters, Jumat (3/3).
Syrian Observatory for Human Rights menuturkan, militer Suriah yang juga dibantu pasukan milisi Iran berhasil memukul mundur pasukan ISIS sepenuhnya dari kota itu. ISIS pun kabur ke wilayah timur Palmyra.
Dengan kemenangan ini, pasukan pemerintah berhasil menduduki sejumlah wilayah di Palmyra.
Suriah sebenarnya sudah berhasil mendepak ISIS dari kota tua ini pada pertengahan 2016 lalu, tapi sekitar Desember, kelompok militan itu kembali merebut Palmyra dari tangan pasukan Presiden Bashar Al-Assad.
Selama Palmyra berada dalam kekuasaan ISIS, tak sedikit situs peninggalan purbakala berharga di wilayah tersebut dihancurkan oleh kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu.
Selain Palmyra, tentara Suriah juga tengah beruapaya merebut Kota Aleppo dari tangan ISIS. Pasukan Assad dikabarkan terus menekan ISIS menuju Sungai Efrata di kota Deir Al-Zor yang kini masih dikepung militan.
Posisi ISIS di Suriah kian tertekan setelah kehilangan kontrol di beberapa wilayah akibat serangan pasukan Kurdi dan pemberontak yang merupakan koalisi militer Amerika Serikat di negara itu.
Pasukan Assad bersama koalisinya masih terus menggempur ISIS meskipun saat ini Suriah tengah berada dalam masa gencatan senjata. Kelompok ISIS memang tidak ikut serta dalam kesepakatan ini.
Gencatan senjata yang mulai berlaku sejak akhir Desember lalu ini berhasil disepakati oleh pasukan Suriah dan kelompok pemberontak berkat bantuan Rusia, Turki, dan Iran.
0 komentar:
Posting Komentar